Sejak lama, Eko punya satu impian besar — masuk ke klub sepak bola terkenal di kotanya, Garuda Muda FC. Setiap kali klub itu mengadakan seleksi pemain baru, Eko selalu ikut. Namun hasilnya selalu sama: ia gagal.
“Maaf, kamu belum cukup cepat,” kata pelatih setiap kali seleksi berakhir.
Meski hatinya sedih, Eko tidak pernah menyerah. “Suatu hari nanti aku pasti bisa,” katanya sambil menggenggam bolanya erat.
Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, ia berlari mengelilingi lapangan untuk melatih stamina. Seusai sekolah, ia berlatih menendang, menggiring, dan mengontrol bola hingga matahari tenggelam. Kadang teman-temannya mengejek, “Eko, buat apa latihan terus? Toh kamu selalu gagal!”
Namun Eko hanya tersenyum. “Aku latihan bukan untuk hari ini, tapi untuk masa depanku,” jawabnya tenang.
Tahun berikutnya, seleksi Garuda Muda FC dibuka lagi. Eko kembali mendaftar dengan rasa percaya diri yang baru. Kali ini, ia menunjukkan hasil dari latihan panjangnya — dribelnya lincah, tendangannya akurat, dan ia tidak mudah lelah.
Pelatih yang dulu menolaknya kini terkejut melihat kemajuannya. Setelah seleksi selesai, nama Eko disebut dalam daftar pemain yang diterima. Ia menatap ke langit dengan mata berkaca-kaca.
“Kerja keras memang tak pernah mengkhianati hasil,” bisiknya pelan.
Sejak hari itu, Eko menjadi inspirasi bagi anak-anak di kampungnya. Ia membuktikan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan langkah awal menuju keberhasilan bagi siapa pun yang mau berjuang tanpa henti.
Posting Komentar untuk "Langkah Eko Menuju Lapangan Impian"